Dies Natalis UNS Surakarta Dimeriahkan dengan Lomba Lari Marathon

Dies Natalis UNS Solo beberapa waktu lalu mengadakan event lomba lari Marathon. Banyak masyarakat yang berantusias mengikuti lomba lari tersebut. Tampak terlihat keringat bercucuran dari tubuh para peserta yang hampir melewati balon gate Solo sebagai titik akhir garis finish. Lomba lari marathon tersebut sejauh 11 km.

Sebut saja salah satu peserta lomba lari, Bakhtiar yang tampak sangat lelah namun bahagia karena dapat menyelesaikan lomba dengan rasa senang dan puas dengan keberhasilannya. Para peserta lainnya pun demikian, meski mereka merasa lelah dan berkeringat deras, tetapi wajah mereka mengisyaratkan kepuasan tersendiri.

Tujuan Lomba Lari Marathon

Peserta terdiri dari masyarakat umum serta mahasiswa UNS dan pelari dari berbagai negara luar negeri. Lomba lari marathon tersebut terbagi dalam delapan kategori. Tujuan dari acara lomba lari marathon di UNS tersebut yaitu sebagai bentuk memeriahkan Dies Natalis ke 44 beberapa waktu lalu. Selain itu lomba lari termasuk bagian dari olahraga yang menyehatkan tubuh.

Keberangkatan acara dimulai dengan pengibaran bendera oleh Rektor UNS yaitu Ravik Karsidi. Lomba yang diadakan rutin setiap tahun sebelum pandemi Covid-19. Jumlah pesertanya kurang lebih sekitar 2000 orang. Angka yang cukup banyak bagi para atlet pelari. Mereka terdiri dari masyarakat umum serta para pelari lainnya.
Tahun 2019 lalu, Pelari dari Kenya berhasil sampai di garis finish dibanding perlari lainnya. Pencapaian besar, pasalnya jarak yang ditempuh cukup jauh kurang lebih 11 kilometer. Kerja sama dari berbagai sponsor ikut mendukung dan meningkatkan fasilitas bagi peserta lomba lari.

Total podium di lomba lari marathon ini sekitar puluhan juta. Apresiasi tersebut juga membangkitkan semangat para pelari untuk ikut serta dan sukarela berperan aktif dalam ajang lomba lari marathon yang diadakan setiap tahun.

Simak juga: Ribuan pelari ikut ramaikan de Tjolomau Run

Lomba Lari Marathon Acara Rutin UNS

Lomba lari marathon yang diselenggarakan oleh kampus UNS merupakan acara rutin setiap tahun. Semua para pelari bersiap di garis start mulai berlari hingga mencapai garis finish. Pekan olahraga di area Surakarta bisa juga menggunakan balon gate solo supaya acara lebih semarak.

Bagi peserta yang memenangkan lomba akan mendapat hadiah berupa medali yang diimpor dari luar negeri beserta pakaian jersey kualitas terbaik. Hal tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap para pemenang yang berusaha dengan gigih memenangkan lomba lari marathon ini.

Para pesertanya tidak hanya masyarakat lokal. Setiap tahunnya terdiri dari bangsa luar negeri, misalnya Event Lomba Lari Marathon tahun 2019 disabet oleh peserta kebangsaan Kenya bernama Kiptoo sebagai juara Satu. Juara dua Charles dan juara ketiga Elvis Kyalo Kisave untuk kategori internasional putra. Selain itu, untuk kategori internasional putri pun juga demikian.

Tema yang diusung oleh UNS pada pekan olahraga ini yaitu ‘Akselerasi Reorientasi Pembelajaran 4.0 untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa.’ Seluruh Civitas kampus UNS berkomitmen untuk terus mengedepankan orientasi pembelajaran 4.0 serta untuk inovasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Salah satunya dengan mengusung lomba lari Marathon yang terbuka bagi peserta dari mancanegara. Dengan begitu, masyarakat umum khususnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret juga dapat bersaing pada pekan olahraga secara langsung.

Komitmen tersebut juga tidak menutup kemungkinan pada perayaan Dies Natalis UNS pada tahun selanjutnya. Dengan terus berusaha lebih baik dan meningkatkan peran UNS dalam berbagai perlombaan seperti pekan olahraga bergengsi. Secara tidak langsung nama kampus pun juga ikut dikenal oleh masyarakat dengan baik.

Simak juga: HUT ke 56 Korem Surakarta dimeriahkan fun run dengan 800 pelari